Langsung ke konten utama

Online vs Offline

Selamat siang, good people.. .
Sekarang kita akan membicarakan tentang matketing online dan offline.

Pemasaran online sangat berbeda dengan pemasaran offline.
Ya kita tahu bahwa pemasaran online sangat berguna karena kita dapat meraih banyak orang untuk tahu tentang produk kita.
Pemasaran online dapat menjadi instrumen paling penting untuk dilakukan oleh orang pemasaran,  dimana dapat membuat pelanggan berpikir tentang bagaimana untuk memahami produk kita. Kita bisa membuat penjelasan untuk informasi tentang produk dengan lengkap untuk membuat lebih mudah pelanggan mengetahui tentang produk yang kita jual. 

Pemasaran offline memiliki fungsi yang berbeda dimana fungsinya adalah untuk membuat pelanggan lebih percaya pada kita, karena bisa membuat beberapa emosional dan hubungan baik yang terjalin ketika kita bertemu dengan pelanggan. Kita akan dapat meluruskan perbedaan persepsi dengan pelanggan, karena sebelum bertemu dengan kita, pelanggan memiliki persepsi, persepsi ini dapat tepat, dan juga bisa jadi salah.
Jadi,  ketika kita bertemu dengan dia, kita dapat membuat pelanggan tersebut percaya dab kemudian dapat memilih dan membeli produk kita.

Itulah mengapa dalam memasarkan property syariah ini pun dipakai dua cara tersebut.  Agar dapat maksimal kerjanya.  Seperti yang saya lakukan hari ini,  menghubungi kolega melalui jalur online fb,  chat WA,  bbm dan media sosial lainnya,  namun juga tetal ada upaya offline yaitu bertemu dengan customer untuk menjelaskan lebih tentang produk dan juga membangun kedekatan serta kepercayaan padanya. Apalagi untuk produk perumahan,  tidak mungkin dilakukan full online,  tentu saja kita harus menemui calon pembeli langsung,  mengantarkannya ke lokasi dan menjelaskan tentang property syariah yang di tawarkan.

Keep learning!
Salam closing😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAWAKAL DULU

Bismillah.. . Dalam keseharian kita seringkali memahami bahwa tawakal itu setelah ikhtiar,  ternyata tidak demikian sebenarnya,  melainkan tawakal itu haruslah lebih dulu dilakukan oleh setiap insan. Karena pada hakikatnya ikhtiar apapun tak akan pernah sampai mewujudkan keberhasilan sekiranya Allah tak menetapkan keberhasilan itu untuk kita. Sehingga kita tentunya harus memahami bahwa amal kita tak punya arti jika tidak ada Allah yang memberikan anugrah atas amal kita.  Jadi ikhtiar itu bukan penyebab capaian apa yang kita inginkan.  Namun Allah lah yang menetapkan-Nya,  itulah kenapa tawakal itu hakikatnya sebelum ikhtiar. Allah dulu,  Allah dulu,  Allah dulu.. . Dan ikhtiar kita adalah wujud amal yang kita lakukan semata-mata untuk Allah Swt. Jadi kalau demikian adanya,  kita tak akan merasa gagal,  lelah,  kesal,  karena semuanya kita kembalikan kepada-Nya.

BAHAYA RIBA DARI SISI KEJIWAAN

 Bismillahirrahmaanirrahiim.. . InsyaAllah kita akan membahas kenapa kita harus meninggalkan RIBA dengan segera.. . kali ini kita akan melihat pada sisi kejiwaan. Bahwa riba memiliki banyak sekali efek negatif. Efek negatif riba ditinjau dari sisi kejiwaan adalah akan melahirkan egois. Pelaku riba hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan memikirkan diri sendiri. Dengan demikian akan hilang semangat pengorbanan dan sikap mendahulukan orang lain serta akan lenyap arti cinta dan kebajikan kepada sesama dan masyarakat, digantikan oleh sikap materialisme yang berlebihan. Akan pudar pula ikatan persaudaraan antara sesama manusia. Para pelaku riba laksana binatang buas. Yang diprioritaskan oleh para pelaku riba dalam hidupnya hanyalah mengumpulkan harta, menimbun kekayaan, menghisap darah saudaranya sesama manusia dan merampas apa saja yang ada di tangannya. Maka ia bagai binatang buas dalam bentuk manusia, bermuka simpatik yang bekerja seakan-akan untuk kemaslahatan umat. (d...