Langsung ke konten utama

MENANTANG ALLAH DENGAN TERUS BERHUTANG RIBA

 
Riba sudah menjadi bagian keseharian. Banyak orang menganggap hutang riba biasa saja. Sulit kita temukan orang tidak pake KPR, kartu kredit, kredit motor, kredit mobil, kredit HP bahkan sampai kredit umrah haji.
Bagi pendukung hutang riba, mereka akan bilang, “mana mungkin hari gini nggak pake hutang (riba)? Mustahiiilll” Mereka pikir bahwa hidup tanpa kredit riba, tidak bisa hidup layak.
Padahal tanpa riba kita bisa hidup layak sejahtera.
Ekonomi yang dibangun diatas ribawi, ibarat bubble economy. Semakin besar balonnya, semakin mudah meletus kapan saja. Semakin besar hutang ribanya, semakin besar kemungkinan untuk menunggu bangkrut. Sesuai janji Allah dalam Q.S Al Baqarah : 275-279 bahwa Allah akan memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Bagi orang yang nggak segera taubat, dia tidak akan dapat berdiri, melainkan seperti berdirinya orang kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Bukti ayat ini, banyak orang pusing, mumet, stress, bahkan gila hingga mau bunuh diri akibat hutang riba.
Apakah kita masih ngeyel, merasa aman berhutang riba? Kata Allah, Dia dan rasulNya akan memerangi riba. (QS.Albaqarah : 279). Apakah kita mampu melawan Allah? Lha mau meninggalkan riba aja merasa tidak mampu, apalagi melawan kekuasaan Allah. Janji Allah pasti benar!. Kapan akan diperangi, tunggu saja waktunya. Yang pasti, sudah banyak orang yang stress dan bangkrut akibat hutang riba. Sudah banyak orang yang hidupnya gelisah siang malam akibat hutang riba. Kalau ngomongin dosa riba, dosa yang paling ringan seperti seorang laki-laki menzinai ibunya sendiri.
Yuk tinggalkan riba mulai sekarang. Insyaallah ada jalan. Jangan nunggu jalan buntu dulu baru hijrah. Yakinlah, ketika Allah menyaksikan hambaNya benar-benar bertaubat meninggalkan hutang riba, pasti dimudahkan rejekinya. Gak perlu takut miskin, karena Allah Maha Kaya dan mengkayakan. Bukan riba yang membuat kaya… tapi Allah, karena riba pastì di musnahkan.
Disadur dari bebashutangriba .org

Apabila menurut Anda tulisan ini akan bermanfaat bagi orang lain, silakan di share seluas-luasnya, agar lebih banyak yang memperoleh manfaat.
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893)
~~
 Join Channel : https://telegram.me/MelawanRiba

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAWAKAL DULU

Bismillah.. . Dalam keseharian kita seringkali memahami bahwa tawakal itu setelah ikhtiar,  ternyata tidak demikian sebenarnya,  melainkan tawakal itu haruslah lebih dulu dilakukan oleh setiap insan. Karena pada hakikatnya ikhtiar apapun tak akan pernah sampai mewujudkan keberhasilan sekiranya Allah tak menetapkan keberhasilan itu untuk kita. Sehingga kita tentunya harus memahami bahwa amal kita tak punya arti jika tidak ada Allah yang memberikan anugrah atas amal kita.  Jadi ikhtiar itu bukan penyebab capaian apa yang kita inginkan.  Namun Allah lah yang menetapkan-Nya,  itulah kenapa tawakal itu hakikatnya sebelum ikhtiar. Allah dulu,  Allah dulu,  Allah dulu.. . Dan ikhtiar kita adalah wujud amal yang kita lakukan semata-mata untuk Allah Swt. Jadi kalau demikian adanya,  kita tak akan merasa gagal,  lelah,  kesal,  karena semuanya kita kembalikan kepada-Nya.

Online vs Offline

Selamat siang, good people.. . Sekarang kita akan membicarakan tentang matketing online dan offline. Pemasaran online sangat berbeda dengan pemasaran offline. Ya kita tahu bahwa pemasaran online sangat berguna karena kita dapat meraih banyak orang untuk tahu tentang produk kita. Pemasaran online dapat menjadi instrumen paling penting untuk dilakukan oleh orang pemasaran,  dimana dapat membuat pelanggan berpikir tentang bagaimana untuk memahami produk kita. Kita bisa membuat penjelasan untuk informasi tentang produk dengan lengkap untuk membuat lebih mudah pelanggan mengetahui tentang produk yang kita jual.  Pemasaran offline memiliki fungsi yang berbeda dimana fungsinya adalah untuk membuat pelanggan lebih percaya pada kita, karena bisa membuat beberapa emosional dan hubungan baik yang terjalin ketika kita bertemu dengan pelanggan. Kita akan dapat meluruskan perbedaan persepsi dengan pelanggan, karena sebelum bertemu dengan kita, pelanggan memiliki persepsi, persepsi ini ...

BAHAYA RIBA DARI SISI KEJIWAAN

 Bismillahirrahmaanirrahiim.. . InsyaAllah kita akan membahas kenapa kita harus meninggalkan RIBA dengan segera.. . kali ini kita akan melihat pada sisi kejiwaan. Bahwa riba memiliki banyak sekali efek negatif. Efek negatif riba ditinjau dari sisi kejiwaan adalah akan melahirkan egois. Pelaku riba hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan memikirkan diri sendiri. Dengan demikian akan hilang semangat pengorbanan dan sikap mendahulukan orang lain serta akan lenyap arti cinta dan kebajikan kepada sesama dan masyarakat, digantikan oleh sikap materialisme yang berlebihan. Akan pudar pula ikatan persaudaraan antara sesama manusia. Para pelaku riba laksana binatang buas. Yang diprioritaskan oleh para pelaku riba dalam hidupnya hanyalah mengumpulkan harta, menimbun kekayaan, menghisap darah saudaranya sesama manusia dan merampas apa saja yang ada di tangannya. Maka ia bagai binatang buas dalam bentuk manusia, bermuka simpatik yang bekerja seakan-akan untuk kemaslahatan umat. (d...