Langsung ke konten utama

HUNIAN IDEAL

Tidak ada satupun manusia di bumi ini yang tidak ingin memiliki tempat tinggal yang ideal.
Pada kenyataannya, tempat tinggal yang ideal bukanlah tempat tinggal yang megah dan mewah saja. Banyak diantara kita memahami sempit tentang tempat tinggal yang ideal sebatas kemegahannya. Padahal megahnya tempat tinggal tidak menjadi jaminan kebahagiaan penghuninya.
Artinya, hunian ideal adalah hunian yang didalamnya penuh kebahagiaan. Penghuninya mendapatkan ketenangan dan kenyamanan. Bukan karena bentuk dan luas rumahnya, melainkan akhlaq yang dilakukan di dalam tempat tinggal tersebut.
Tempat tinggal tersebut haruslah senantiasa menentramkan, karena seluruh penghuninya saling tolong menolong dan membantu peran masing-masing. Tidak ada saling serang, saling dengki, saling menyalahkan, melainkan yang dibangun adalah keharmonisan.
Tempat tinggal tersebut juga menjadi tempat yang nyaman dan menenangkan karena penghuninya saling mengingatkan dalam kebaikan, selalu ada bacaan Qur'an terdengar di dalam rumah tersebut. Rumah yang membuat penghuninya tentram dan damai, baik lahir maupun bathin, itulah hakikat sebenarnya dari hunian ideal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Q & A Terkait Villa Syariah Kawasan Wisata Batu

Q: harga 60 juta itu maksudnya bagaimana?  A: harga 60 juta itu harga 1 slot dalam satu villa. Q : maksudnya slot itu bagaimana?  A: ini Villa komersial convention hall, nantinya disewakan. Satu Villa itu 18 slot. Bisa beli satu atau lebih dari satu.  Q: Itu kepemilikannya bagaimana?  A: SHM dengan mencantumkan seluruh pemilik. Q: Apakah SHM bisa atas nama banyak orang? A: Bisa, y ang dimaksud dengan sertifikat, menurut Pasal 1 angka 20 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (“PP 24/1997”), adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (“UUPA”) untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. Pasal 31 ayat (4) PP 24/1997 yang mengatur bahwa hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun kepunyaan bersama

TEKNIK MARKETING LANGIT

~ Apakah Anda sudah tau Marketing Langit itu apa? ~ Marketing Langit itu adalah usaha-usaha yang kita lakukan selain dengan ilmu-ilmu dunia (Ilmu Marketing, Ilmu Closing, Dll) ~ Lalu Contoh dari Marketing Langit itu apa saja? ~ 1. Keta'atan para istri kepada suaminya ~ 2. Melaksanakan Ibadah Sholat wajib tepat waktu ~ 3. Melaksanakan ibadah sholat sunnah (Dhuha & Tahajjud) ~ 4. Sedekah Setiap Hari ~ 5. Berbakti kepada orang tua ~ 6.Bersilaturahim ~ Nah, kebanyakan dari anda mungkin ada yang lebih memikirkan urusan marketing dunia daripada marketing langit saat ini. ~ Sekarang coba anda renungkan "Sebenarnya anda berbisnis saat ini hanya untuk mengejar urusan dunia saja atau anda berbisnis untuk mengejar urusan akhirat?" ~ Jika anda dalam berbisnis hanya mengejar urusan dunia pantaslah anda mengalami hal-hal seperti ini : ~ 1. Closing sedikit anda marah-marah ~ 2. Ketika anda berbisnis yang penting untung banyak, masalah produk bermanfa'at atau tidak

INI CARA MELIPAT GANDAKAN UANG DENGAN HALAL!

Semua orang pastilah memiliki keinginan kaya, dan juga sukses. Bahkan tidak sedikit yang ingin merasakannya dengan waktu yang cepat. Tapi tentu saja yang instan dan cepat itu punya konsekuensi besar, pertama TIDAK AKAN LAMA BERTAHAN, dan kedua DOSA. Karena yang cepat dilakukan dengan cara-cara yang HARAM. Seperti pesugihan, judi, RIBA, yang kesemuanya Allah haramkan. Tapi ada Cara HALAL untuk bisa sukses dan kaya, seperti apa? 1. SEDEKAH "Allah memusnahkan riba dan  menyuburkan sedekah . Dan  Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan  selalu berbuat dosa." (2:276) Alquran : Surah Al Baqarah> Ayat 267   Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari HASIL USAHAMU YANG BAIK-BAIK dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan JANGANLAH KAMU MEMILIH YANG BURUK-BURUK lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan keta